KATOE.ID – Meski mendukung seluruh rencana kerja dan menyetujui usulan pagu indikatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) tahun anggaran 2023, tapi Anggota Komisi X DPR RI Ratih Megasari Singkarru menyatakan Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPR RI memberikan catatan agar seluruh yang sudah direncanakan dapat bersentuhan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“Khususnya program-program seperti bantuan beasiswa dan sebagainya, karena ini sangat meringankan beban orang tua siswa, juga apalagi kita sekarang sedang masuk pasca pemulihan (pandemi Covid-19),” ucap Ratih saat mengikuti Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim beserta jajaran, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Lebih lanjut, legislator dapil Sulawesi Barat itu juga mengingatkan saat ini dunia pendidikan Indonesia sedang menghadapi banyak pekerjaan rumah yang harus segera diberi perhatian dan diselesaikan, termasuk diantaranya tidak adanya formasi setelah lulus passing grade seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan nasib guru honorer setelah dikeluarkannya peraturan penghapusan tenaga honorer tahun 2023.
“Posisi tenaga kependidikan saat ini juga masih banyak yang terombang-ambing, mereka berprofesi mulai dari tenaga tata usaha hingga penjaga sekolah yang berstatus honorer ini, sedang mengalami rasa ketidak pastina, rasa kewaswasan, kecemasan karena ada aturan penghapusan tenaga honorer di 2023 ini. Jadi kami ingin nantinya mereka ini tidak luput dari perhatian dan bisa memperjuangkan nasib mereka,” pinta Ratih.
Di kesempatan yang sama, Ratih juga meyampaikan kondisi dapilnya yang baru saja mengalami bencana alam berupa gempa berkekuatan 5,8 skala richter, yang kini butuh juga perhatian dari Kemendikbudristek RI karena banyak fasilitas pendidikan seperti bangunan sekolah yang rusak karena gempa.
“Sampai akhirnya orang-orang harus mengungsi, terkhususnya juga untuk sekolah-sekolah, banyak juga kampus, sekolah SD sampai dengan SMP dan SMA yang juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Jadi, semoga ini juga perhatian dari Kemendikbudristek RI dan mendapatkan perbaikan sarpras (sarana dan prasarana). Apalagi di masa pemulihan pandemi Covid-19 dan lain sebagainya kami mengalami bencana seperti ini. Tentu bantuan bantuan langsung yang bersentuhan dengan masyarakat itulah yang sangat sedang dibutuhkan oleh masyarakat Sulawesi Barat, terkhususnya yang ada di Mamuju,” tutupnya.
Sumber: dpr.go.id