KATOE.ID – Usai bertemu dengab Menteri Luar Negeri Aljazair, Ramtane Lamamra pada Minggu (20/03/22), Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri, China Wang Yi mengungkapkan Krisis Ukraina saat ini tengah mendapat sorotan dan perhatian dari seluruh dunia. Bagi China, ini tidak boleh menjadikan perhatian untuk negara lainnya menjadi terlupakan.
“Ketika krisis Ukraina memiliki dampak besar pada situasi di Eropa dan dampaknya meluas ke seluruh dunia, Afrika, khususnya, tidak boleh dilupakan, dipinggirkan atau menjadi korban,” kata Wang, seperti dikutip dari Global Times.
“Semakin bergejolak situasi internasional, semakin banyak perhatian harus diberikan pada suara negara-negara Afrika, dan semakin banyak dukungan dan bantuan yang harus diberikan kepada Afrika,” ujarnya, menegaskan komitmen China.
Mengenai krisis Ukraina, Wang mengatakan dia merasakan banyak kesamaan setelah dia bertukar pandangan dengan menteri luar negeri dari beberapa negara Asia dan Afrika baru-baru ini.
“Kami secara umum sepakat bahwa ada lebih dari dua opsi, yaitu perang dan sanksi, untuk menangani isu-isu hotspot internasional dan regional, tetapi dialog dan negosiasi adalah solusi mendasar, yang harus dipatuhi dalam situasi saat ini,” kata Wang.
Wang menekankan bahwa orang-orang di seluruh dunia tidak harus menanggung akibat atas konflik geo dan persaingan negara-negara besar, karena meningkatnya sanksi sepihak akan menyebabkan putusnya rantai pasokan dan industri global, merugikan mata pencaharian orang-orang di semua negara.
“Semua negara berhak untuk memutuskan kebijakan luar negeri mereka sendiri secara mandiri dan mandiri, dan tidak boleh dipaksa untuk memihak. Kita harus melawan mentalitas Perang Dingin dan menentang konfrontasi antar kubu,” kata Wang. (**/Alpin.R)
Sumber: rmol.id