KATOE.ID – Aktivitas masyarakat yang kian hari semakin ramai di kawasan kebun binatang provinsi Jambi tentunya tidak bagus untuk kehidupan satwa yang berada di Taman Rimba Jambi. Sebab, sifat alami satwa itu ialah hutan dan terbiasa dengan kondisi yang sunyi.
Beberapa tahun terakhir, tepatnya di tahun 2019 lalu ada beberapa ekor rusa yang mati. Kematian rusa tersebut diduga akibat faktor suara yang bising di area tersebut, karena rusa merupakan salah satu satwa yang memiliki indra pendengaran yang sensitif. Akibatnya, dengan kebisingan tersebut diduga membuatnya stress dan kemungkinan akan mati.
Sebagai taman yang tergabung dengan Islamic Center, tentunya banyak masyarakat yang beraktivitas di wilayah tersebut, baik untuk ngumpul, jalan-jalan, olahraga dan sebagai. Kawasan yang dekat dengan Bandara Sultan Thaha Jambi itu sebelumnya juga sempat digunakan sebagai tempat balap liar, tepatnya di lokasi jalan disamping Taman Rimba Jambi menuju Bandara.
Gubernur Jambi, Al Haris menilai saat ini menilai Taman Rimba Jambi yang terletak di jalan Sunaryo, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi tidak layak dan tisak ideal lagi bagi keberlangsungan hidup satwa yang ada. “Secara psikologis, para satwa terganggu dengan kebisingan transportasi,” ujar Haris yang dikutip dari jambikita.id, Selasa (22/03/22).
Untuk mengantisipasi hal tersebut agar tidak berlanjut, Al Haris mengungkapkan pemerintah provinsi Jambi telah mencanangkan pembuatan lokasi Taman Rimba Jambi yang baru. “Taman Rimba, harus memiliki lahan yang layak untuk kehidupan satwa. Taman Rimba kita hari ini yang seluas 6,6 hektare. Termasuk yang akan dibangun Islamic Center,” jelasnya.
Al Haris merencanakan pembangunan taman rimba yang baru ini di Sungaigelam, kabupaten Muarojambi.
Menurut perkiraannya, Haris mengatakan, lahan yang dibutuhkan Taman Rimba Jambi berkisar 40 hektare. Namun, ini masih perlu dikaji lagi bersamaan dengan penyiapan lapangan golf. “Tanah kita di lokasi itu 800 hektare. Ini yang kita kaji lagi untuk Taman Rimba Jambi,” pungkasnya. (**/Alpin.R)