KATOE.ID – Dua merek otomotif premium asal Jerman, BMW dan Mercedes-Benz, mulai mempersiapkan langkah strategis menjelang penerapan perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan tersebut akan menghapus bea masuk mobil Eropa secara bertahap dari 50 persen menjadi 0 persen dalam lima tahun.
Perjanjian IEU-CEPA diproyeksikan mampu meningkatkan daya saing produk otomotif Eropa di pasar Indonesia, sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap kendaraan premium. Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia ke Eropa, terutama untuk produk unggulan seperti CPO, tekstil, kopi, perikanan, dan alas kaki.
BMW Siap Ambil Momentum IEU-CEPA
President Director BMW Group Indonesia, Peter “Sunny” Medalla, menilai kebijakan bebas bea masuk tersebut akan menjadi momentum penting bagi industri otomotif nasional.
“Penghapusan bea masuk secara bertahap mulai 2027 akan membuat kendaraan Eropa semakin kompetitif, sekaligus menjadikan BMW lebih mudah diakses oleh pelanggan di Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (2/10/2025).
Medalla menegaskan, BMW akan menyesuaikan strategi bisnisnya dengan dinamika pasar dan regulasi baru yang muncul dari implementasi IEU-CEPA. Ia menyebut bahwa penyesuaian harga mobil BMW di Indonesia nantinya akan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kecepatan penurunan tarif, biaya logistik, pajak daerah, dan nilai tukar rupiah.
“Perubahan ini bukan hanya soal harga, tapi tentang bagaimana kami bisa meningkatkan daya saing di segmen premium sambil mempertahankan kualitas dan layanan khas BMW,” katanya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales BMW pada Januari–Agustus 2025 tercatat 980 unit, sementara penjualan ritel mencapai 1.537 unit.
Mercedes-Benz Fokus Sesuaikan Strategi Pasar
Sementara itu, CEO PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia, Donald Rachmat, yang memegang kendali distribusi Mercedes-Benz di Indonesia, menyambut baik kebijakan IEU-CEPA. Ia menilai kesepakatan ini akan mempererat hubungan dagang antara Eropa dan Indonesia, sekaligus memberi peluang lebih luas bagi produk otomotif premium asal Jerman untuk tumbuh di pasar domestik.
“Kebijakan ini akan membawa manfaat besar bagi industri otomotif nasional dan membuka kesempatan menghadirkan produk-produk inovatif bagi pelanggan di Indonesia,” ujarnya.
Donald menegaskan, Mercedes-Benz dan Inchcape akan terus menyesuaikan strategi bisnis dengan kondisi pasar serta berfokus pada peningkatan layanan penjualan dan purnajual.
Namun, ia belum dapat memastikan apakah harga mobil Mercedes-Benz akan turun setelah penerapan kebijakan bebas bea masuk diberlakukan.
“Kami masih menunggu implementasi IEU-CEPA secara lebih detail sebelum bisa menyampaikan dampaknya terhadap harga kendaraan,” katanya.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales Mercedes-Benz mencapai 802 unit pada Januari–Agustus 2025, sedangkan penjualan ritel tercatat 928 unit.
IEU-CEPA Ubah Peta Persaingan Otomotif Nasional
Penghapusan bea masuk untuk mobil Eropa melalui IEU-CEPA dinilai akan mengubah peta persaingan industri otomotif Indonesia, yang selama ini didominasi merek asal Jepang dan Korea Selatan. Dengan harga yang lebih kompetitif, kendaraan premium seperti BMW, Mercedes-Benz, Audi, dan Volkswagen berpotensi memperluas pangsa pasar di segmen menengah ke atas.
Kebijakan ini juga diperkirakan mendorong transfer teknologi, investasi industri otomotif, dan peningkatan kualitas layanan purna jual di Tanah Air. **













