KATOE.ID – Gubernur Jambi, Al Haris bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ricky P. Gozali, resmi membuka kegiatan Gebyar Ekonomi Digital dan Literasi Jambi (GENTALA ARASI) 2025 di Jambi Town Square (Jamtos), Jumat (19/9/2025).
Dalam sambutannya, Gubernur Al Haris mengapresiasi sinergi antara Bank Indonesia dan perbankan dalam mendorong digitalisasi ekonomi di Jambi. Menurutnya, perkembangan teknologi telah mengubah pola transaksi masyarakat menjadi lebih modern, praktis, dan efisien.
“Hari ini hampir semua transaksi perbankan berbasis digital. Masyarakat Jambi juga semakin familiar dengan pembayaran digital. Tugas kita bersama adalah terus mengedukasi agar semakin banyak masyarakat memahami dan menggunakan teknologi ini, sehingga digitalisasi benar-benar memberi manfaat luas,” ujarnya.
Pertumbuhan Ekonomi Jambi dan Peran UMKM
Gubernur Al Haris menegaskan bahwa perekonomian Jambi pada triwulan II 2025 tumbuh 4,99%, menandakan daya tahan yang cukup baik di tengah dinamika nasional dan global.
Meski sektor pertambangan melambat akibat belum optimalnya aktivitas hauling batubara, Pemprov Jambi tetap menjaga momentum pertumbuhan melalui sektor lain. Al Haris menekankan peran UMKM, perdagangan, dan pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi baru.
Pemerintah juga memperkuat ekosistem usaha dengan memperluas digitalisasi pembayaran, mendukung promosi produk lokal, dan membuka ruang kolaborasi lintas sektor.
Inflasi Terkendali Berkat Sinergi
Selain pertumbuhan ekonomi, Gubernur Al Haris menyoroti pentingnya menjaga inflasi tetap terkendali. Pada Agustus 2025, inflasi di Jambi tercatat 2,76% (yoy), lebih rendah dari target nasional.
“Pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan stabilitas harga. Jika harga kebutuhan pokok tidak stabil, daya beli masyarakat pasti terganggu,” tegasnya.
Ia menambahkan, keberhasilan pengendalian inflasi di Jambi tidak lepas dari sinergi Pemprov, kabupaten/kota, BI, dan lembaga terkait lainnya yang aktif menjaga pasokan dan distribusi barang.
QRIS Jadi Tulang Punggung Ekonomi Digital
Deputi Gubernur BI, Ricky P. Gozali, menekankan bahwa digitalisasi bukan sekadar transaksi, tetapi juga perubahan pola pikir. QRIS menjadi instrumen penting dalam pembayaran modern: cepat, murah, mudah, aman, dan andal.
“Seluruh Pemda di Jambi (100%) telah terhubung ke sistem digital, melampaui capaian nasional 91,8%. Hingga 2025, merchant QRIS di Jambi mencapai 394 ribu, pengguna aktif 596 ribu, dengan total transaksi 18,7 juta kali senilai Rp2,4 triliun. Angka ini melampaui target Bank Indonesia,” jelas Ricky.
Sebagai inovasi, BI meluncurkan sistem pembayaran QRIS di kawasan Candi Muaro Jambi untuk transaksi tiket, belanja, hingga kuliner UMKM.
“Ekonomi digital ibarat ribuan transaksi kecil yang saling terhubung, sama seperti ribuan batu yang membentuk Candi Muaro Jambi. Dengan digitalisasi, kita ingin menyatukan, memudahkan, dan mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya.
(**)