KATOE.ID – Indonesia berkomitmen mengembangkan sektor air, sanitasi dan higiene (water, sanitation and hygiene/WaSH) yang berkelanjutan dan tahan iklim untuk mendukung pengembangan ekonomi hijau. Hal tersebut dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat pertemuan tingkat menteri Sector Ministers’ Meeting (SMM) Sanitation and Water for All (SWA) 2022 di Jakarta, Rabu, (18/05/22).
“Indonesia berkomitmen mengembangkan sektor WaSH yang tahan iklim, investasi dan infrastruktur untuk mendukung ekonomi hijau,” ujar Basuki yang dilansir dari anataranews.com, Kamis (19/05/22).
Dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan negara sahabat itu, Basuki menjelaskan bahwa Indonesia menyadari pentingnya pertimbangan iklim dalam agenda pembangunan dan telah menjadi bagian dokumen perencanaan nasional.
Berdasarkan penelitian dampak perubahan iklim terhadap sektor air dan sanitasi, kata dia, Indonesia dalam proses untuk mengembangkan kerangka kerja operasional untuk pengarusutamaan resiliensi iklim di kebijakan, perencanaan dan investasi di sektor WaSH. “Sektor WaSH akan memainkan peran penting dalam berkontribusi pemenuhan target pemerintah meningkatkan investasi dalam energi baru terbarukan, solusi berbasis alam dan infrastruktur tahan iklim,” katanya.
Basuki mengatakan Indonesia membangun 61 bendungan baru dan mengoptimalkan 231 waduk yang sudah ada untuk merespons tantangan perubahan iklim.
Indonesia terus mendorong percepatan perluasan akses terhadap air bersih dan sanitasi. Hal itu dilakukan karena akses untuk sektor tersebut dapat membantu dalam usaha pengentasan stunting kemiskinan ekstrem. “Strategi untuk mencapainya melalui pendekatan pengembangan lintas sektor di beberapa area prioritas. Pada 2021, di 35 kabupaten prioritas telah terimplementasi program pengentasan kemiskinan,” ujar Basuki. (**)
Editor: Alpin.R