KATOE.ID – Hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenal cendol makan khas tradisional. Cendol merupakan panganan yang terbuat dari tepung beras ini kerap di olah ke berbagai jenis minuman seperti es cendol, es dawet, campuran es buah dan berbagai jenis makanan tradisional lainnya.
Saat bulan suci Ramadhan, banyak ditemui di pasar dan pasar bedug sebagai jenis panganan saat berbuka puasa. Hal ini juga menjadi peluang bisnis musiman bagi masyarakat untuk menambah perekonomian mulai dari pembuat cendol hingga penjual menu dari olahan cendol.
Seperti waraga di jalan Bandes, Kelurahan Sungaibengkal, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, tepatnya di lorong samping SD 46, ada 3 keluarga yang aktif setiap bulan ramadhan memproduksi cendol.
Bahkan, dalam memproduksi cendol dengan jumlah yang banyak, para pembuat cendol ini juga menambahkan tenaga bantuan dari warga setempat untuk membungkus cendol tersebut dengan upah Rp20 ribu saat waktu tertentu.
Nunung, salah satu pembuat cendol tersebut menceritakan bahwa dirinya dan keluarga mulai bekerja sejak malam hari yakni dari pukul 21.00 WIB sampai 00.00 WIB. “Dari memasak bahan baku tepung beras, memasukkan dalam saringan berlubang sebagai cetakan, lalu diwarnai yang biasanya warnah hijau kemudian dibungkus. Pagi harinya dijemput oleh pemesan. Sehingga siang harinya para tenaga kerja bisa istirahat,” kata Nunung seperti dilansir dari jambiprima.com, Selasa (05/04/22).
Hasil produksi cendol Nunung ini dihargai sebesar Rp2.500 per bungkus. Dengan harga itu, Nunung memastikan kualitasnya tetap terjaga. “Bisa bertahan hingga saat ini karena senantiasa menjaga kualitas,” ujarnya.
Ia juga menjamin bahwa cendol buatannya tidak menggunakan bahan pengawet jenis apapun. (**/Alpin.R)