KATOE.ID – Seekor harimau Sumatera (Pantheratigris sumatrae) yang berhasil ditangkap di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi pada Kamis (21/04/22) lalu akan segera dilepas-liarkan ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Harimau yang sempat meresahkan masyarakat di Desa Nalogedang, Kabupaten Merangin tersebut bakal di lepas liarkan setelah lebaran Idul Fitri 2022 atau 1443 Hijriah dengan menggunakan helikopter.
Guna keamanan dan keselamatan petugas saat pelepasliaran ini, petugas merencanakan akan menggantungkan krangkeng harimau dengan helikopter.
“Kami akan melepas-liarkan harimau Sumatera yang kami tangkap beberapa hari lalu ke kawasan hutan TNKS Kerinci seusai Lebaran. Pelepasliaran harimau tersebut dilakukan menggunakan helikopter,”kata Balai Konservasi SUmber Daya Alam (BKSDA) Jambi Rahmad Saleh di tempat perawatan harimau, Desa Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi pada Rabu (27/04/22) yang dikutip SEKATO.ID dari medialintassumatera.com.
Sementara itu, Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo ketika melihat langsung kandang perawatan Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi mengatakan penangkapan Harimau Sumatera yang berhasil dilakukan Tim BKSDA Jambi merupakan salah satu upaya penyelamatan Harimau tersebut sekaligus mengamankan warga desa.
Menurutnya, jika harimau tersebut dibiarkan berkeliaran, harimau tersebut bisa mati diburu atau dijerat warga desa. Kemudian jika harimau tersebut terus berekeliaran, warga desa akan resah dan takut ke kebun dan ternak warga desa terus akan bertambah dimangsa harimau itu.
A Rachmad Wibowo menilai, konflik antara manusia di Jambi dengan harimau Sumatera diakibatkan hutan yang merupakan habitat harimau telah banyak beralih fungsi menjadi kebun sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Selain itu, hutan juga banyak rusak akibat pembalakan liar, perambahan dan kebakaran. Kondisi demikian membuat harimau sering masuk ke perkampungan warga desa untuk mencari makan.
“Rumahnya atau habitat harimau ini sudah tidak ada lagi, sudah habis dijarah manusia, dijadikan kebun semua. Yang pasti harimau ini harus tetap hidup. Kita lakukan perawatan terlebih dahulu sebelum dilepasliarkan kembali ke hutan,” pungkasnya. (**/Alpin.R)