KATOE.ID -Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan hal yang harus dicegah, pada umumnya karhutla terjadi saat musim kemarau sehingga tanaman menjadi sangat kering dan mudah terbakar.
Saat terjadi kebakaran hutan dan lahan, kesiapan dan kesigapan menjadi hal yang utama.
Penanganan pertama perlu dilakukan sejak titik api muncul agar tidak membesar dan menyebar.
Kesiapan dan kesigapan ini tentunya membutuhkan sinergi dari pihak terkait.
Seperti yang di upayakan oleh Dewan Perwakilan Cabang Serikat Petani Indonesia (DPC SPI) Batanghari, M. Tohar salah seorang anggota DPC SPI Batanghari mengatakan pihaknya sudah jauh jauh hari tentang edukasi dan pencegahan karhutla, apalagi membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kita sudah sampaikan ke seluruh masyarakat desa desa agar tidak membuka lahan dengan dibakar, kita juga menghimbau jangan melakukan pembakaran walaupu cuma bakar sampah,” katanya, Kamis (22/8/24).
Kata dia, pihaknya juga memberikan pemahaman terkait terjadinya karhutla dalam hal kecil seperti membuang puntung rokok sembarangan.
“Terdengar sepele buang puntung rokok itu, tapi jika terjadi dampaknya sangat bahaya,’ ujarnya.
Sejuah ini, DPC SPI Batanghari masih melakukan pemantauan terhadapa edukasi yang telah mereka berikan.
“Kami terus melakukan pemantauan, sejuah ini belum ada kejadian yang tidak kita inginkan,” akunya.
Dia tidak berharap kejadian 2015 silam terulang kembali, apabila kejadian serupa terulang, dampaknya sangat berbahaya terutama dibidang ekonomi dan pendidikan.
“Kejadian 2015 itu jangan sampai terulang, karena dampaknya kemana mana, ekonomi terganggu buruh tidak bisa bekerja dan sekolah banyak di liburkan, jadi edukasi itu sangat penting untuk pencegahan karhutla,” tegasnya. **