• Beranda
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
Tuesday, December 5, 2023
Bukan Sekedar Kata-kata
No Result
View All Result
  • Login
  • Daerah
  • Internasional
  • Nasional
  • Ekbis
  • Ragam
  • Hukrim
  • Kampus
  • Komunitas
  • Lingkungan
  • Olahraga
  • Politik
  • Teknologi
  • Daerah
  • Internasional
  • Nasional
  • Ekbis
  • Ragam
  • Hukrim
  • Kampus
  • Komunitas
  • Lingkungan
  • Olahraga
  • Politik
  • Teknologi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Berita

BMKG Ajak Seluruh Negara Hasilkan Data Kelautan yang Akurat untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Alpin by Alpin
30/10/2023
in Berita, Internasional, Lingkungan
0
BMKG Ajak Seluruh Negara Hasilkan Data Kelautan yang Akurat untuk Mitigasi Perubahan Iklim
0
SHARES
0
VIEWS
PostTweetShareScan

KATOE.ID | BALI  – Persoalan perubahan iklim terus digaungkan oleh banyak negara. Pada acara The Thirty-ninth session of the Data Buoy Cooperation Panel meetings (DBCP-39) di Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort, Bali, Indonesia, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi melakukan pengamatan laut guna mengatasi tantangan perubahan iklim.

Menurut Kepala BMKG ini, ketersediaan data dan informasi yang akurat mengenai laut menjadi salah satu bentuk mitigasi dampak perubahan iklim.

READ ALSO

Penagihan Tunggakan Pajak Hotel Abadi Suite, Komisi II DPRD Kota Jambi Sarankan Keterlibatan Aparat Penegak Hukum

Satgas PASTI Perkuat Koordinasi Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal

Dengan data tersebut, kata Kepala BMKG, negara-negara di dunia dapat menjadikannya sebagai acuan dalam merumuskan berbagai kebijakan guna mengantisipasi dan meminimalisir risiko yang ditimbulkan dari perubahan iklim itu sendiri.

“Upaya kolaboratif ini sangat penting dalam upaya kita untuk memahami lautan dunia dan ekosistemnya secara komprehensif, sekaligus membina kemitraan global yang memfasilitasi sumber daya dan solusi bersama untuk mengatasi tantangan samudra di planet kita,” ungkap Dwikorita baru-baru ini.

Dwikorita menyampaikan, ketersediaan data dan informasi kelautan yang akurat dan handal juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, pembangunan sektor kelautan dan perikanan, keamanan dan keselamatan pelayaran, serta dapat memperkuat sistem peringatan dini bencana, khususnya tsunami.

Menurutnya, bagi Indonesia sendiri, pengamatan, pemantauan, dan prakiraan kondisi laut menjadi sebuah kebutuhan.

Pasalnya, sebagai negara kepulauan tropis dimana sekitar 70 persen wilayahnya diselimuti oleh air, Indonesia memiliki keseimbangan antara daratan dan lautan yang sangat dipengaruhi oleh interaksi dinamis antara udara dan lautan-penggerak iklim yang sangat penting di wilayah ini.

Di Indonesia, tambah Dwikorita, interaksi darat-laut telah menjadi pendorong utama karakteristik cuaca-iklim.

ENSO dan IOD telah menjadi faktor yang menonjol karena posisi geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik.

Selain itu, aktivitas Arus Lintas Indonesia (Indonesian Through Flow) juga turut mempengaruhi kondisi cuaca dan iklim di Indonesia.

“Selama tiga tahun terakhir, Indonesia mengalami Triple-Dip La Nina yakni pada tahun 2020-2022. Sementara, di tahun 2023 ini, Indonesia menghadapi kekeringan yang cukup parah yang disebabkan oleh El Nino yang kuat. Oleh karena itu, peringatan dini yang akurat dan tepat waktu menjadi sangat penting dan ketepatan peringatan tersebut sangat bergantung pada data pengamatan laut yang dikumpulkan melalui situs web OceanOPS,” papar Dwikorita.

“Pentingnya pengamatan laut ini selaras dengan peran penting kami di BMKG Indonesia dalam mengeluarkan peringatan dan saran terkait cuaca laut. BMKG Indonesia memenuhi tanggung jawab ini dengan terlibat dalam upaya bersama dalam penelitian, pengembangan, dan inovasi model-model mutakhir, yang memungkinkan prediksi kondisi cuaca laut dan parameter oseanografi yang akurat,” tambah Dwikorita.

Dwikorita juga menegaskan komitmen BMKG Indonesia untuk terus berpartisipasi dalam inisiatif bersama yang bertujuan untuk pemeliharaan dan perawatan Research Moored Array (RAMA) untuk Analisis dan Prediksi Monsun Afrika-Asia-Australia sejak tahun 2015.

BMKG sebagai anggota the Global Ocean Observing System (GOOS) Steering Committees, kata Dwikorita, mendukung penuh berbagai kegiatan dalam kaitannya dengan penguatan koordinasi dan peningkatan jaringan global sistem pengamatan laut untuk mencapai arah strategis bagi program pelampung data GOOS.

Dwikorita berharap, agenda DBCP-39 dapat mengeksplorasi kemajuan terbaru dalam sistem pengamatan laut, penelitian ilmiah, dan aplikasi praktis.

Selain itu, juga merefleksikan kemajuan yang telah dicapai dan memetakan arah ke depan untuk mengatasi berbagai tantangan kritis yang ada di depan. Mulai dari perubahan iklim hingga peristiwa cuaca ekstrem, dari keanekaragaman hayati laut hingga kesehatan laut, topik-topik lain yang memiliki relevansi yang mendalam dengan kesejahteraan masyarakat dunia.

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BMKG yang juga sebagai Chair dari DBCP Nelly Florida Riama mengatakan bahwa DBCP adalah rumah untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan pemikiran dalam menggunakan data buoy sekaligus mengumpulkan dan berbagi pakai data cuaca dan kelautan.

Nelly menyampaikan bahwa sepanjang sejarahnya, DBCP konsisten untuk melayani masyarakat dan sangat penting bahwa semua anggota sepakat untuk menjadi pemilik panel ini dan bertanggung jawab bersama-sama untuk bertumbuh dan mengembangkan diri untuk memahami laut dan atmosfer.

“Dengan berbagi data kita tidak hanya memenuhi kewajiban kita, tetapi juga memberikan jalan bagi penelitian-penelitian yang berharga karena data buoy dapat digunakan untuk sebagai input data untuk pemodelan cuaca , meningkatkan akurasi prakiraan cuaca dan tentunya berkontribusi pada pengurangan resiko bencana,” paparnya.

Sebagai informasi, acara yang diselenggarakan BMKG ini bekerja sama dengan the Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) dan World Meteorological Organization (WMO) tersebut berlangsung sejak 24-27 Oktober 2023.

Acara dilangsungkan secara hybrid dan diikuti oleh seluruh negara anggota WMO dan negara anggota IOC-UNESCO, dimana sebanyak 77 peserta dari 33 negara menghadiri pertemuan ini secara langsung dan tercatat 105 peserta yang mengikuti pertemuan ini secara online. ***

Tags: BMKGperubahan Iklim

Related Posts

Penagihan Tunggakan Pajak Hotel Abadi Suite, Komisi II DPRD Kota Jambi Sarankan Keterlibatan Aparat Penegak Hukum
Advertorial

Penagihan Tunggakan Pajak Hotel Abadi Suite, Komisi II DPRD Kota Jambi Sarankan Keterlibatan Aparat Penegak Hukum

02/12/2023
Satgas PASTI Perkuat Koordinasi Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal
Berita

Satgas PASTI Perkuat Koordinasi Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal

01/12/2023
KPPU Putuskan Kasus Google Play Billing System Masuk ke Tahap Pemberkasan
Berita

KPPU Putuskan Kasus Google Play Billing System Masuk ke Tahap Pemberkasan

30/11/2023
Sekda Tanjab Barat Buka Secara Resmi Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Tahun 2023
Advertorial

Sekda Tanjab Barat Buka Secara Resmi Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Tahun 2023

30/11/2023
APBD Provinsi Jambi 2024 disepakati Sebesar Rp5,1 Triliun
Berita

APBD Provinsi Jambi 2024 disepakati Sebesar Rp5,1 Triliun

30/11/2023
Bupati Pantau Langsung Jalannya Tes Urine ASN Tanjab Barat oleh BNN Kab. Tanjab Timur
Advertorial

Bupati Pantau Langsung Jalannya Tes Urine ASN Tanjab Barat oleh BNN Kab. Tanjab Timur

29/11/2023
Next Post
Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPRD Kab.Tanjung Jabung Barat Tahun 2024

Pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPRD Kab.Tanjung Jabung Barat Tahun 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

POPULAR NEWS

Efek Samping Generos pada Anak

08/06/2022
Sekolah Dasar 01/I Pasar Muara Tembesi. (Foto: istimewa)

Aset Bangunan SD 01 Pasar Tembesi Milik Pemda Batanghari Raib, Kepsek Tutup Mulut

26/03/2022
Sumber foto: imdb.com

3 Film Indonesia 18+ yang Bagus Ditonton Kisahnya

11/06/2022
Kendaraan ICRC di medan perang. (Foto: icrc.org)

Mengenal ICRC dan Hukum Humaniter Internasional

19/03/2022

Koserbu Salurkan Donasi ke Majelis Sirojutholibin

08/08/2022
  • Beranda
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2023 PT MANALO MEDIA JAMBI

No Result
View All Result
  • Daerah
  • Internasional
  • Nasional
  • Ekbis
  • Ragam
  • Hukrim
  • Kampus
  • Komunitas
  • Lingkungan
  • Olahraga
  • Politik
  • Teknologi

© 2023 PT MANALO MEDIA JAMBI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In