KATOE.ID | TANJABBAR – Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha Tahun 2023, Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Drs. H. Anwar Sadat, M. Ag meminta kepada OPD terkait untuk laksanakan operasi pasar guna menekan lonjakan harga dan kelangkaan komoditas tertentu, Senin (12/06/23).
Hal tersebut disampaikan Bupati usai ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Rakor ini merupakan agenda mingguan sebagai upaya koordinasi antarpemerintah dalam mengendalikan inflasi.
Rakor yang diikuti secara virtual dari ruang Pola Bupati tersebut turut di hadiri Sekretaris Daerah, Inspektur, Kepala OPD terkait, Kabag SDA, Kabag Kerjasama, Kabag Ekonomi.
Bupati Tanjab Barat meminta kepada OPD terkait agar segera menyampaikan laporan perkembangan ketersediaan komoditas stategis pangan menjelang HBKN Idul Adha tahun 2023.
Sementara itu dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian kembali menyampaikan untuk jangan pernah lelah dan berhenti untuk menjaga terus tingkat inflasi kita, karena ini adalah hal yang sangat berperan penting dalam kestabilan ekonomi rakyat Indonesia.
“Karena inflasi ini menyangkut kenaikan harga barang dan jasa, terutama yang berhubungan dengan produk-produk kita. Semua survei yang kita lihat menjadi perhatian rakyat tentang kenaikan inflasi, kenaikan harga barang dan jasa, lapangan kerja serta isu-isu lain,” ujar Tito.
Kemendagri juga mengingatkan, bahwa kita perlu bersama-sama melihat tren kenaikan harga barang dan jasa pada daerah-daerah yang perlu mendapatkan perhatian (yang menjadi komoditas).
“Apa saja yang perlu diatensi dan perlu di interfensi khusus, apalagi menjelang HBKN Idul Adha,” katanya.
Adapun kondisi inflasi di Bulan Mei 2023 (y-on-y) diangka 4,00 persen, menurun dibanding Bulan april diangka 4,33 persen. Tingkat inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan. Sementara perkembangan inflasi bulan ke bulan diangka 0,09 persen, angka yang lebih rendah dibandingkan dengan inflasi dibulan sebelumnya.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih,” jelasnya.
Selanjutnya, Wakasatgas pangan Polri Dir Tipideksus Bareskrim, Polri Brigjen, Pol. Helfi Assegaf, SH. S.I.K merekomendasikan untuk memaksimalkan koordinasi antar daerah dan pengawasan distribusi bahan baku dan bahan jadi pakan ternak dari daerah produsen pakan ke wilayah sentra peternak untuk menjaga kestabilan harga hasil produk ternak.
Selain itu, perlu langkah strategis dalam mengendalikan harga Telur Ayam Ras dan Daging Ayam Ras, dengan memperhatikan keseimbangan biaya operasional para peternak kecil.
Lanjutnya, diperlukan kerjasama antar K/L dalam pemantauan jalur distribusi dan standar mutu Produk Hortikultura dari tingkat petani hingga tingkat pedagang supaya ketersediaan dan harga stabil serta kualitas pangan nasional terjaga.
“Agar tetap menjaga kelancaran proses distribusi bahan pokok dengan menyesuaikan kebutuhan di daerah masing-masing (terutama wilayah Indonesia Timur),” pungkasnya. (Do*)