KATOE.ID – Hari Donor Darah Sedunia atau World Blood Donor Day diperingati setiap 14 Juni.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Hari Donor Darah Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran akan perlunya darah dan produk darah yang aman. Peringatan ini sekaligus sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada para donor darah atas hadiah darah yang menyelamatkan banyak jiwa.
Sejarah
Hari Donor Darah Sedunia pertama kali diperingati pada 14 Juni 2004 dengan tujuan awal membangun kesadaran akan kebutuhan donor darah.
Bukan tanpa alasan, terpilihnya 14 Juni oleh WHO berdasarkan tanggal tersebut merupakan hari lahir Karl Landsteiner, seorang ilmuwan yang berjasa menemukan penggolongan darah.
Dilansir dari laman OneBlood, Karl Landsteiner meraih Penghargaan Nobel bidang Kedokteran pada 1930 atas keberhasilannya dalam mengklasifikasikan golongan darah.
Landsteiner adalah orang pertama yang mengklasifikasikan darah manusia menjadi golongan A, B, AB, dan O. Penemuan dr. Landsteiner ini membawa perubahan besar bagi dunia kedokteran, terutama transfusi darah.
Sebelum penemuan golongan darah, transfusi darah bukanlah metode aman untuk menangani seseorang yang kekurangan darah. Pasalnya, transfusi justru menyebabkan penggumpalan darah yang berujung pada kematian.
Dikutip dari laman Nobel, pada 1901-1903, Landsteiner mempelajari efek mencampur sel darah merah manusia dengan serum dari manusia yang berbeda. Dari sana, ia menemukan bahwa campuran sel darah merah seringkali menyebabkan penggumpalan darah atau hemaglutinasi.
Kala itu, para peneliti percaya bahwa hemaglutinasi terjadi karena penyakit tertentu. Namun, Landsteiner membantah lantaran dirinya mencampur darah dan serum dari orang yang sehat. Karl Landsteiner pun mulai menyadari, tidak setiap darah itu sama.
Hingga akhirnya pada 1909, pria kelahiran Austria ini menemukan golongan darah manusia terbagi menjadi empat, yakni A, B, AB, dan O. Landsteiner juga menunjukkan bahwa transfusi antar golongan darah A atau B tidak menyebabkan kerusakan sel darah baru. Sebaliknya, penggumpalan akan terjadi ketika seseorang menerima transfusi darah dari golongan yang berbeda.
Penemuannya ini memungkinkan dokter melakukan transfusi darah tanpa membahayakan nyawa pasien.
Tak hanya soal golongan darah, Landsteiner pun menemukan bahwa karakteristik yang menentukan golongan darah merupakan sebuah warisan. Oleh karena itu, golongan darah dapat digunakan untuk memutuskan seseorang memiliki hubungan secara biologis atau tidak.
Tema Hari Donor Darah Sedunia 2022
Hari Donor Darah Sedunia 2022 mengusung tema, “Donating blood is an act of solidarity. Join the effort and save lives.”
Artinya, “Mendonorkan darah adalah suatu tindakan solidaritas, Bergabunglah dengan upaya dan selamatnya nyawa.”
Dilansir dari WHO, tujuan khusus kampanye tahun ini antara lain:
- Berterima kasih kepada para donor darah di dunia dan menciptkan kesadaran masyarakat yang lebih luas akan perlunya donor darah.
- Menyoroti kebutuhan donor darah sepanjang tahun untuk mempertahankan persediaan yang memadai dan mencapai akses universal serta tepat waktu ke transfusi darah yang aman.
- Mengakui dan mempromosikan nilai-nilai donor darah yang sukarela dan menciptakan solidaritas masyarakat.
- Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peningkatan investasi dari pemerintah untuk membangun sistem darah nasional secara berkelanjutan dan tangguh, serta meningkatkan pengumpulan dari donor darah sukarela tanpa dibayar.
Editor: Alpin.R
Sumber: kompas.com