KATOE.ID – Awal masuk sekolah semester genap 2022, Pemerintah Kota Jambi akan memulai program sekolah tanpa plastik. Kepala sekolah pun diminta untuk menggaungkan bahwa dimulainya meminimalisir penggunaan bahan plastik dalam konsumsi makan dan minuman.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk meminimalisasi sampah secara umum di sekolah. “Salah satu cara yang akan ditempuh dengan meminta siswa membawa botol minuman dan alat makan pribadi dari rumah. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa selama ini produksi sampah di sekolah setiap harinya didominasi oleh sampah plastik bungkus makanan dan minuman,” jelas Fasha saat sosialisasi inovasi pada Senin (13/06/22).
Fasha juga menyakini hal tersebut menjadi salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran penyakit/virus di lingkungan sekolah.
Kantin Sekolah Diperketat
Kantin yang merupakan fasilitas utama anak-anak dalam mendapatkan jajanan makanan dan minuman mendapat perhatian utama dalam penerapan kebijakan ini.
Nantinya, kata Fasha kantin sekolah akan ditata secara rapi dan makanan yang dijual di sekolah akan diuji oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Yang boleh dijual adalah yang lulus uji BPOM. Kantin akan kita Tata supaya rapi, bersih dan juga nyaman untuk anak-anak,” ujarnya.
Fasha juga menegaskan akan memberikan izin kepada pengelola kantin sekolah untuk buka lagi pada tahun ajaran baru mendatang. “Saya akan izinkan sekolah untuk membuka lagi kantin sekolah pada tahun ajaran baru nanti. Dinas pendidikan akan membuat regulasinya. Kantin-kantin sekolah akan dilakukan verifikasi dan makanan dan minuman yang jual akan diuji oleh BPOM dan juga Dinas Kesehatan,” pungkasnya.
Tidak Ada Tempat Sampah Tolak Ukur Keberhasilan
Fasha menyampaikan, salah satu keberhasilan penerapan sekolah tanpa sampah ini adalah tidak ada lagi tempat sampah di sekolah tersebut. “Jadi kalau sudah tidak ada kotak/tempat sampah di lingkungan sekolah, itu berarti tandanya program ini berhasil,” katanya.
Menurutnya kebijakan ini sudah banyak diterapkan di Indonesia. Dia mengharapkan kebijakan ini bisa mengurangi sampah plastik, serta yang lebih utama adalah mendidik anak-anak Kota Jambi supaya tidak membuang sampah sembarangan dan mengerti tentang bahaya sampah plastik. (**)