KATOE.ID – Rempeyek atau Peyek merupakan sejenis makanan pelengkap dari kelompok gorengan. Secara umum, makanan ini terbuat dari tepung beras yang digoreng dengan toping kacang tanah, kedelai maupun ikan teri atau ebi dengan hasil seperti kerupuk.
Sebagai cemilan harian, Rempeyek ini juga sering dijumpai saat hari raya Idul Fitri sebagai makan kue-kuean yang disediakan untuk tamu bersilaturahmi. Tak hanya itu, Rempeyek ini juga memiliki nilai ekonomis lantaran banyak masyarakat yang menggemarinya. Tidak sedikit pelaku Usaha Rumahan atau UMKM menjadikan Rempeyek sebagai produknya baik untuk disebarkan ke seluruh tempat penjualan maupun menjadi panganan oleh-oleh.
Namun, saat ini sejumlah harga bahan pokok naik, sehingga pelaku usaha UMKM pun terdampak. Seperti yang dialami Zaitun, pemilik usaha rempeyek Ilham di Kota Jambi ini mengaku terhimpit dengan naiknya harga bahan pokok seperti minyak goreng, tempe, kemiri, tepung beras, hingga plastik.
Zaitun mengaku terpaksa harus memangkas ukuran produk dan juga menaikkan harga jual. “Tentu berdampak bagi kami pelaku UMKM terutama UMKM kuliner, karena bahan pokok itu menjadi bahan utama dalam kuliner. jadi sangat rugi sebenarnya. Sementara untuk mensiasatinya kami harus memangkas ukuran dan menaikkan harga,” ujar Zaitun, Selasa (19/04/2022).
Terkait hal ini, Zaitun hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah dapat membuat regulasi untuk mengatasi permasalahan kenaikan harga ini. “Saya berharapnya ada aturan baru supaya kami juga bisa seperti sebelumnya,” imbuh Zaitun. (Peha/Alpin.R)