KATOE.ID – Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Utara, Anwar Abubakar mengatakan pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk menelusuri peristiwa tewasnya seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara yang diduga menjadi korban penganiayaan dan bullying oleh sesama teman di sekolah.
“Kanwil Kemenag Sulawesi Utara juga sudah membentuk tim investigasi untuk menelusuri peristiwa yang menimpa almarhum. Ramai beredar kabar almarhum meninggal karena diduga terjadi tindak kekerasan. Kejadian ini sudah dalam penanganan pihak yang berwajib (Polres Kotamobagu,” kata Anwar Abubakar dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).
Anwar juga menyampaikan pihaknya juga telah memanggil Kepala MTsN 1 Kotamobagu untuk memberikan keterangan tantang kronologi kejadian di lingkungan MTsN Kotamobagu.
“Untuk sementara, Kepala MTsN 1 Kotamobagu ditugaskan di madrasah yang lain sampai dengan proses hukum terkait kasus ini selesai. Kami sudah menunjuk pelaksana tugas Kepala MTsN 1 Kotamobagu,” ujar dia.
Lebih lanjut, Anwar menuturkan pada 8 Juni 2022 lalu, almarhum Bintang tengah mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT) T.P 2022/2023 di ruang Lab 2 MTsN 1 Kotamobagu. Kemudian pada 10 Juni 2022, orang tua almarhum meminta izin kepada wali kelas (Jusna Husein) bahwa anaknya belum dapat mengikuti pelaksanaan ulangan hari itu karena sakit.
“Dugaan tindak kekerasan kepada almarhum menurut keterangan beberapa siswa kepada pihak kepolisian, terjadi pada hari Rabu, 8 Juni 2022 sekitar pukul 10.00 WITA di dalam musalla. Peristiwa ini tidak diketahui guru-guru, tenaga kependidikan,” tutur Abu Bakar.
Dengan demikian, Kemenag Sulut kini telah meminta keterangan kepada wali kelas almarhum dan telah dilakukan olah TKP di dalam musalla MTsN 1 Katamobagu bersama dua siswa dan beberapa guru.
Kemudian pada Minggu, 12 Juni 2022, beberapa siswa juga sudah dibawa ke Polres Kotamobagu untuk dimintai keterangan.
Kemudian, Kanwil Kemenag Sulawesi Utara juga telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala madrasah se Sulut pada 14 juni 2022. Dengan demikian langkah ini dilakukan guna mengantisipasi agar kejadian yang serupa tidak lagi terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di madrasah.
Sebelumnya diberitakan seorang murid MTS Negeri 1 Kotamobagu diduga tewas usai mengalami perundungan oleh teman-temannya. Dari informasi yang berhasil dirangkum, pihak keluarga korban menyebut dugaan penganiayaan itu terjadi di sekolah, Rabu (8/6/2022), usai para siswa mengikuti ujian sekolah.
Saat pulang sekolah, korban mengeluh sakit langsung menceritakan kepada orangtuanya soal apa yang dialaminya di sekolah.
Orangtua korban pun langsung membawanya ke Rumah Sakit Pombudayan untuk dirawat. Namun korban yang mengalami kelainan usus dirujuk ke Rumah Sakit Prof Kandou Manado.
Walaupun sudah dilakukan tindakan medis, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada Minggu (12/6/2022). Saat ini korban sudah berada di rumah duka di Kotamobagu Selatan.
Sumber: okezone.com